BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Manusia
diberi anugerah akal oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan akalnya manusia dapat
mengembangkan dirinya, bekerja mengolah dan mengelola alam, yang semuanya
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Tenaga manusia terbatas, Banyak
pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan jika hanya mengandalkan tenaga yang
ada. Tetapi manusia selalu berusaha untuk memperoleh hasil yang dengan tenaga
yang sehemat-hematnya. Untuk itu, manusia selalu berusaha menciptakan alat yang
dapat membantu dan mempermudah melakukan kegiatan. Dengan tenaga yang ada
manusia dapat mengangkat beban yang lebih berat daripada berat badanya sendiri.
Banyak cara yang dilakukan oleh manusia dalam usaha mempermudah melakukan
kegiatannya. Ada yang menggunakan katrol,
dongrak dan ada pula yang
menggunakan tuas. Alat alat seperti
tersebut disebut “pesawat sederhana’’.
Dengan pesawat beban manusia dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
menjadi semakin ringan dan mudah. Manusia tidak perlu lagi untuk mengeluarkan
energi yang besar sehingga menguras tenaga ketika bekerja. Penggunaan pesawat
ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari hari, Misalnya ketika kita
memotong kita menggunakan pisau atau gunting, tukang kayu mencabut paku dengan
palu pencabut paku, orang menaikan drum minyak ke dalam truk dengan kayu yang
diletakan secara miring, orang menggunakan tangga untuk naik ke atap rumahnya,
orang menggunakan katrol ketika mengambil air dari sumur dan sebagainya.
Pesawat tersebut untuk memudahkan pekerjaan sehari- hari.
1.2 RUMUSAN
PERTANYAAN
1. Apakah
yang di maksud pesawat sederhana?
2. Apakah
jenis- jenis pesawat sederhana?
3. Bagaimana
prinsip kerja pengungkit?
4. Apakah
bidang miring dapat meringankan pekerjaan kita?
5. Dapatkah
katrol meringankan pekerjaan kita?
6. Apakah
roda dapat meringankan pekerjaan kita?
1.3 TUJUAN
DAN MANFAAT
1. Memahami
apa yang dimaksud pesawat sederhana
2. Memahami
apa saja yang termasuk jenis pesawat sederhana
3. Mengetahui
prinsip kerja pengungkit.
4. Mengetahui
jika bidang miring dapat meringankan pekerjaan kita
5. Mengetahui
jika katrol dapat meringankan pekerjaan kita
6. Mengetahui
jika roda dapat membantu pekerjaan kita
BAB 2
PEMBAHASAN DAN PENERAPAN
2.1
PEMBAHASAN RUMUSAN PERTANYAAN
2.1.1.
Pesawat Sederhana
Setiap alat yang berguna untuk memudahkan
pekerjaan manusi disebut pesawat. Pesawat ada yang rumit dan ada yang
sederhana. Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk :
a. Mengubah
arah gaya yang kita lakukan
b. Menempuh
jarak yang lebih jauh atau memperbesar kecepatan
c. Menempuh
jarak yang lebih jauh atau memperbesar kecepatan
Cara kerja pesawat sederhana sangat
sederhana: kita memberikan gaya di salah satu ujungnya dan kita akan
mendapatkan gaya yang berbeda besarnya di ujung lain (biasanya gaya yang
dihasilkan lebih besar). Pada saat embuka tutup botol, gaya yang kita berikan di
ujung alat pembuka sangat kecil. Tetapi, oleh alat pembuka tutup botol gaya
tersebut diperbesar sehingga mampu membuka tutup botol.
Jadi, pesawat sederhana digunakan untuk
mempermudah pekerjaan berat menjadi mudah dan ringan.
Pesawat sederhana dikelompokan menjadi :
a. Tuas(Pengungkit)
b. Bidang
miring
c. Katrol
d. Roda
berporos
Pesawat yang terbentuk dari pesawat
sederhana disebut pesawat rumit. Jadi gabungan dari pesawat sederhana adalah
pesawat rumit.
Misalnya :
a.
Mesin Jahit
b.
Sepeda
c.
Becak
2.1.2
Prinsip Kerja Pengungkit
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
melihat orang melakukan pekerjaan dengan menggunakan alat. Orang mengangkat
mobil dengan menggunakan dongkrak, mencabut paku dengan menggunakan kakatua.
Alat yang digunakan hampir semua merupakan batang. Batang itu ditumpu pada
suatu titik. Titik tempat batang itu ditumpu disebut Titik Tumpu. Alat untuk
mempermudah melakukan kegiatan yang menyerupai batang seperti yang
diperlihatkan pada gambar di bawah ini disebut pengungkit. Pada waktu menggunakan
pengungkit kita mengadaan gaya pada pengungkit itu. Gaya yang kita adakan itu
disebut kuasa titik tenpat kuasa itu diadakan disebut titik kuasa. Titik tempat
beban disebut titik beban. Jarak antara titik tumpu dan titik kuasa disebut
jarak kuasa. Jarak antara titik tumpu dan titik beban disebut jarak beban.
Tuas atau pengungkit ada banyak jenisnya :
a. Pengungkit
jenis 1
Titik tumpu terletak di
antara kuasa dan beban.
b. Pengungkit
jenis Kedua
Beban terletak diantara
titik tumpu dan kuasa
c. Pengungkit
jenis ketiga
Kuasa terletak diantara
beban dan titik tumpu
2.1.3
Bidang Miring Meringankan Pekerjaan Kita
Sering kita melihat pekerja- pekerja yang
mengangkat benda dengan menggunakan bidang
miring. Bidang miring ialah alat
pembantu yang permukaanya dibuat miring. Bidang miring dapat mempermudah
pekerjaan kita. Bidang miring dapat mempermudahkan pekerjaan kita. Dengan
menggunakan bidang miring gaya yang diperlukan lebih kecil daripada jika benda
itu diangkat langsung. Sifat bidang mirirng ini banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain untuk mempermudah mengangkat benda, bidang miring
ini digunakan untuk pembuatan jalan. Jalan yang menuju ke puncak gunung, jalan
untuk menuju dibuat berkelok-kelok. Dengan dibuat berkelok-kelok jalan itu
menjadi landai menyerupai bidang miring. Dengan demikian, kita akan lebih mudah
untuk mencapai gunung. Tangga untuk naik ke bangunan yang lebih tinggi selalu
dibuat berbelok-belok. Tangga itu dibuat miring atau landai . dengan demikian,
orang akan mudah mencapai tempat yang lebih tinggi.
Benda lain yan dibuat dengan menggunakan
prinsip bidang miring ialah ulir atau dinamakan juga sekrup dan juga pisau atau
kapak.
2.1.4
Katrol Meringankan Pekerjaan Kita
Pada jaman dulu orang menimnba air dengan
menarik tali timba. Supaya pekerjaan itu dapat dilakukan lebih mudah, kemudian
orang menggunakan pengungkit. Dengan alat ini saja manusia belum puas. Kemudian
ia mencari alat lain yaitu dengan menggunakan katrol atau disebut kerekan.
Dengan menggunakan katrol kita dapat
mengubah arah gaya yang kita gunakan untuk mengangkat benda. Menarik ke atas
lebih sulit daripada menarik ke bawah. Kita dapat menarik tali pengikat benda
langsung ke atas tetapi tidak menyenangkan. Oleh karena itu, orang lebih suka
mengangkat benda dengan cara menarik tali pengikat benda itu kearah bawah.
Usaha memperkecil gaya untuk mengangkat
benda dilakukan dengan menggunakan dua buah katrol. Katrol itu terdiri atas
katrol bebas dan katrol tetap. Katrol tetap yaitu katrol yang tetap tempatnya. Katrol
bebas yaitu katrol yang bebas bergerak. Katrol bebas ini dikaitkan pada tempat
yang tetap dan ujung lainya sebagai penarik.
2.1.5
Roda membantu pekerjaan
Roda berporos adalah roda yang dihubungkan
dengan porosnya yang dapat berputar secara bersama-sama.
Roda adalah bundar, objek-objek dengan
berbagi bentuk mempunyai masing-masing kecepatan untuk meluncur seperti balok
yang berbntuk kotak dan kelereng yang berbentuk bundar, saat diluncurkan
bersama-sama kita dapat mengetahu bahwa benda yang tidak mempunyai sisi akan
meluncur dengan cepat oleh karena itu roda digunakan dalam berbagai macam alat
transportasi.
2.2
PENERAPAN
Untuk mengajarkan pada siswa pada tingkat
dasar tentang ilmu sains tentulah bukan
sebuah hal yang mudah, setiap guru mempunyai cara masing- masing untuk membuat
siswa nya mengerti dengan apa yang disampaikan, untuk bab pesawat sederhana ini
tentunya siswa akan lebih cepat paham dengan melakukan praktikum secara
langsung Karen pesawat sederhana nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan sehari
hari.
2.2.1
Prinsip Kerja Pengunkit
Alat :
1.
Model pengungkit
2.
Karet gelang
3.
Pemberat (umpamanya batu)
4.
Mistar
Beban
digantung (batu) pada jarak 20 cm dari titik tumpu. karet gelang diikatkanpada jarak 5 cm dari
titik tumpu. Pengunkit dibuat seimbang dengan cara menarik karet ke bawah.
Panjang karet diukur . karet gelang dipindahkan ke jarak 10 cm. Pengungkit
dibuat seimbang. Panjangnya diukur. Jaraknya dipindahkan ke 15 cm. Panjangnya
diukur kembali lalu dilakukan pengukurn pada jarak 20 cm dan 25 cm.
Kemudian
mengisi data pengamatan pada table
JARAK
BEBAN
|
JARAK
KUASA
|
PANJANG
RENTANGAN KARET
|
20 cm
|
5
cm
|
…
cm
|
20 cm
|
10
cm
|
…
cm
|
20 cm
|
15
cm
|
…
cm
|
20 cm
|
20
cm
|
…
cm
|
20 cm
|
25
cm
|
…
cm
|
Dalam
hal ini yang diubah-ubah adalah :
a. Jarak
beban
b. jarak kuasa
c. panjang rentangan karet
d. kayu pengungkit
SEMAKIN PANJANG RENTANGAN KARET ITU
SEMAKIN BESAR GAYA YANG BEKERJA PADA TITIK KUASA.
|
KUASA YANG DIPERLUKAN AKAN SEMAKIN
BESAR BILA JARAK KUASA DARI TITIK TUMPU SEMAKIN PENDEK
|
KUASA YANG DIPERLUKAN AKAN SEMAKIN
KECIL BILA JARAK KUASA DARI TITIK TUMPU SEMAKIN PANJANG
|
2.2.2
Bidang miring mempermudah pekerjaan kita
Alat :
1. Balok
beroda dan mobil-mobilan
2. Pegas
3. Papan
4. Papan
ganjal
Meletakan balok beroda itu pada papan
landas. Mengikat balok dengan pegas pada papan landas.. Memiringkan papan
landas, sehingga papan merupakan bidang miring. Mengukur panjang pegas.
Menegakan papan landas. Mengukur panjang pegas.
Mengisi table pengamatan
Panjang pegas pada waktu papan landas
|
||
Mendatar
|
Miring
|
Tegak Lurus
|
… cm
|
… cm
|
…
cm
|
MAKIN TEGAK ARAH BENDA ITU DIANGKAT ,
MAKIN BESAR TENAGA YANG DIPERLUKAN
|
2.2.3
Katrol mempermudah pekerjaan kita
PERCOBAAN 1
Alat :
1. Katrol
‘
2. Pegas
3. Tempat
menggantungkan katrol
4. Tali
5. Wadah
6. Anak
timbangan atau pemberat
Menggantungkan
wadah berisi pemberat pada pegas. Mengukur panjang pegas dengan mistar.
Menggantungkan katrol. Kemudian, menggantungkan wadah berisi pemberat tali pada
katrol. Salah satu ujungnya diikat pada pegas. Panjang pegas diukur yang
menggunaan katrol dan tidak menggunakan katrol
PERCOBAAN 2
Alat :
1.
Dua buah katrol
2.
Tali pengikat
3.
Beban (wadah berisi pemberat)
4.
Pegas
5.
Mistar
Memasang dua buah katrol,
pegas dan beban digunakan seperti percobaan 1. Dengan demikian perbedaan antar
percobaan 1 dan 2 adalah jumlah katrol dan panjang tali.
Dan akan diperoleh table
Mengangkat Beban
|
Panjang renggangan
pegas
|
Tanpa katrol
|
… mm
|
Menggunakan satu katrol
|
… mm
|
Menggunakan dua katrol
|
… mm
|
Dan akan diperoleh kesimpulan
SEMAKIN BANYAK KATROL
YANG DIGUNAKAN MAKA GAYA ATAU USAHA YANG DIGUNAKAN AKAN SEMAKIN SEDIKIT
|
2.2.4 Roda memudahkan Pekerjaan
Bahan :
1. Bola
2. Boks
kecil
3. Balok’botol
4. Papan
Meniupkan masing-masing
alat untuk menyeberangi papan yang dibuat miring dan melihat benda mana yang
lebih cepat sampai
Dan di dapat kesimpulan
BENDA DENGAN BENTUK
BULAT (RODA) LEBIH MUDAH DAN CEPAT UNTUK DIGERAKAN
|
BAB 3
PENUTUP
3.1 isi
Dalam kehidupan sehari-hari, Manusia selalu berusaha untuk
melakukan kerja secara efisien dan mudah dengan menciptakan bermacam-macam
alat. Alat yang mempermudah melakukan usaha atau kerja disebut pesawat. Dengan
mempergunakan pesawat atau mesin, pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, lebih
cepat, lebih mudah dan lebih murah.
Manusia sering menggunakan roda untuk memindahkan suatu benda,
pengungkit digunakan untuk mengangkat suatu benda, dan katrol digunakan untuk
menimba air dari dalam sumur. Alat-alat tersebut dinamakan “PESAWAT SEDERHANA”.
Pesawat sederhana adalah suatu alat yang dapat di gunakan untuk mempermudah
melakukan suatu pekerjaan/kerja/usaha.
Setiap pesawat atau mesin memerlukan energi dan usaha, mulai
dari mesin yang dirancang dengan teknik tinggi dengan rangkaian peralatan yang
kompleks seperti mesin pembangkit listrik, mesin mobil, mesin uap sampai kepada
pesawat yang dirancang sangat sederhana dan menggunakan bahan yang sederhana
pula, disebut pesawat sederhana. Tenaga yang diperlukan untuk menjalankan
pesawat sederhana berasal dari tenaga otot.
Mesin pembangkit listrik, tenaganya yang diperlukan dari tenaga
air yang mengalir dari sebuah danau. Mesin mobil, tenaga yang diperlukan
berasal dari bahan bakar minyak seperti bensin dan minyak solar.
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat 6 jenis pesawat
sederhana yaitu, bidang miring, baji, sekrup, tuas, katrol, dan roda bergandar.
Pesawat sederhana lain yang tidak termasuk pada keenam pesawat sederhana itu
adalah pada modifikasi atau kombinasi dari dua pesawat sederhana itu atau
lebih. Pesawat sederhana itu adalah kampak, pahat, gunting, linggis, palu,
dongkrak dan lain-lain.
Pesawat sederhana dibuat dengan maksud :
1. Melipatgandakan
gaya atau kemampuan.
2. Memperbesar
kecepatan atau untuk menempuh jarak yang lebih besar.
3. Mengubah
arah kerja yang kita lakukan.
Pesawat
sederhana tidak menyimpan atau menciptakan kerja, melainkan mengubah sebuah
gaya yang kecil bergerak dengan menempuh perpindahan yang besar, menjadi sebuah
gaya yang besar bergerak dan menempuh perpindahan yang kecil, atau sebaliknya.
Gaya yang kita
berikan misalnya 5N, dilakukan pada pesawat sederhana dan kita menempuh jarak 2
m, maka oleh pesawat itu gaya menjadi 10 N dan perpindahan menjadi 1 m. Usaha
yang dilakukan tetap sama sebesar 5N x 2 = 10 N x 1
3.1.1
Tuas/pengungkit
Alat ini terbuat dari batang. Ujung batang yang satu dikenakan
pada benda dan ujung lainnya sebagai tempat pegangan. Di dekat ujung pengungkit
yang dekat beban diberi tumpuan. Tuas adalah alat yang digunakan untuk
mengungkit/memindahkan beban dengan menggunakan gaya yang lebih kecil dari
beban yang diangkat.
Contoh : gunting, papan jungkat-jungkit, tang, pencabut
paku, gerobak dorong roda 1, pipet, sekop, dan lain-lain.
Pada tuas / pengungkit berlaku aturan sebagai berikut :
Kesetimbangan
tuas = beban x lengan beban = kuasa x lengan kuasa
W x Lb = F x Lk atau W x Lw
|
Perbandingan antara beban (W) dengan kuasa (F) disebut
keuntungan mekanik (KM)
Perhatikan pembuka botol. Jika kita menggunakan pembuka botol,
kita mengangkat pegangan, melakukan usaha pada pembuka botol itu. Pembuka itu
mengangkat tutup botol, melakukan usaha padanya. Usaha yang dilakukan pesawat
disebut usaha keluaran
, Usaha yang kita keluarkan disebut
.
Gaya yang kita kerahkan pada pesawat disebut gaya kuasa
, gaya yang dikerahkan pesawat terhadap beban disebut gaya
beban,
. Perbandingan gaya beban terhadap gaya kuasa,
, disebut keuntungan mekanik, KM, pesawat itu
|
F= kuasa (N)
Lf=Lk = lengan kuasa (m)
W = beban (N)
Lw=Lb = lengan beban (m)
Beban adalah titik dimana beban diletakkan. Lengan beban adalah
jarak antara titik beban dan titik tumpu. Lengan kuasa adalah jarak antara
titik tumpu dengan titik kuasa. Kuasa adalah titik dimana gaya/tenaga
diberikan.
Tuas hanya mempermudah usaha, tetapi tidak mengurangi
usaha yang dilakukan. Berdasarkan letak titik tumpu, titik beban, dan titik
kuasa kita mengenal tiga jenis tuas sebagai berikut :
a. Tuas Jenis I,
yaitu
tuas dengan titik tumpu diantara titik beban dan titik kuasa. Contoh tuas ini
adalah tang, gunting, papan jungkat-jungkit, neraca, linggis, palu untuk
mencabut paku, portal penutup ujung jalan, pemikul beban.
b. Tuas Jenis II, yaitu
tuas dengan titik beban diantara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh tuas ini
adalah pemotong pelat logam, pemotong kertas, gerobak dorong beroda 1, tuas
perejang.
c. Tuas Jenis III, yaitu
tuas dengan titik kuasa diantara titik tumpu dan titik beban.
Contoh
tuas ini adalah penjepit roti, pinset, singkup, jepitan, sekop, mesin penggerok
sungai, mobil derek.
3.1.2
Katrol
Katrol digunakan
untuk mempermudah dalam mengangkat beban. Keuntungan katrol tunggal adalah
termasuk pesawat sederhana dibuat untuk mengubah arah, beban harus di angkat ke
atas, ditarik ke bawah melalui katrol tunggal. Berdasarkan prinsip kerjanya ada
dua jenis katrol yaitu katrol tetap dan katrol bergerak.
a. Katrol tetap
Katrol tetap adalah katrol yang tidak bergerak, terikat
pada suatu titik tumpu. Katrol tetap dapat dianggap sebagai tuas yang mempunyai
lengan beban dan lengan kuasa sama panjang. Keuntungan mekanis pada katrol
tetap dapat dirumuskan :
|
Gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda mempunyai arah
ke bawah. Oleh karena itu, pekerjaan terasa lebih mudah dilakukan jika
dibandingkan dengan arah gaya ke atas. Contoh katrol tetap adalah katrol yang
digunakan untuk mengambil air di sumur. Orang akan lebih mudah mengambil air
dari dalam sumur dengan menarik tali pada katrol dengan arah ke bawah, jika
dibandingkan dengan menarik tali ke atas dalam mengambil air langsung dari
dalam sumur. Katrol Tunggal Tetap
b. Katrol bergerak
Katrol bergerak adalah katrol yang ikut bergerak pada saat
kuasa bekerja. Katrol bergerak mempunyai prinsip kerja yang sama dengan tuas
yang mempunyai titik beban diantara titik tumu dan titik kuasa. Pada katrol
bergerak, salah satu ujung tali di anggap tetap, ujung tali yang lain di tarik
ke atas. Benda yang akan diangkat digantung pada poros katrol. Keuntungan
mekanis katrol bergerak besarnya sebagai berikut :
|
KM
= Berat beban / kuasa =
Keuntungan mekanis katrol bergerak dapat juga dengan melihat
banyaknya tali yang menggantung pada katrol bergerak tersebut. Misalnya tali
yang menggantung pada katrol bergerak ada dua buah, maka keuntungan mekanis
(KM) katrol itu ada 2.
|
c. Katrol Takal
Takal adalah
katrol majemuk yang terdiri atas katrol-katrol tetap dan katrol-katrol
bergerak. Kegunaan katrol ini adalah untuk mengangkat benda yang berat agar
mendapatkan keuntungan mekanis yang besar.
|
Rumus
: F = 1/3 W, KM = W/F = 3
3.1.3
Bidang Miring
Bidang miring adalah alat yang dapat mempermudah kerja. Bidang
miring biasa digunakan untuk memindahkan barang dari lantai ke truk (seperti
peti). Supaya peti dapat bergerak ke atas harus didorong atau ditarik dengan
gaya sebesar F. Berapa besar gaya F, jika panjang bidang miring s dan tinggi
truk dari lantai adalah h?
Rumus
|
|
F = kuasa (N)
W = berat (N)
H = tinggi bidang miring (m)
S = panjang bidang miring (m)
Contoh bidang miring adalah ulir, tangga, pahat, gergaji, baji,
pisau.
Prinsip kerja bidang miring dapat dijelaskan sebagai berikut :
sebuah peti berisi peralatan massanya 200 kg atau beratnya kurang lebih 2000 N.
Gaya berat peti arahnya ke bawah. Bila kemampuan satu orang hanya dapat
mengangkat beban 500 N vertikal ke atas, maka untuk mengangkat peti ke atas
truk diperlukan tenaga 4 orang. Seluruh berat peti itu tertimpah kepada keempat
orang itu. Tiap orang harus memberi gaya masing-masing 500 N vertikal ke atas.
Kerja untuk mengangkat peti itu ke atas truk dapat di permudah
cukup dengan tenaga satu orang, bila menggunakan pesawat sederhana bidang
miring. Berat peti tidak tertimpah seluruhnya lagi kepada orang yang mengangkat
peti itu, tetapi sebagian tertimpah kepada bidang miring.
Papan yang panjangnya AB = l meter, ujung A diletakkan pada truk
dan ujung B di atas tanah. Berat peti W = 2000 N arahnya vertikal ke bawah.
Gaya yang diberikan seseorang untuk mendorong peti adalah sebesar F, arahnya
sejajar bidang miring ke atas. Gaya F itu diperlukan untuk melawan sebagian berat
peti sebesar H yang arahnya ke bawah sejajar bidang miring. Sebagian lagi dari
berat peti W, menimpah bidang miring tegak lurus sebesar T arahnya ke bawah.
Kalau diperlukan gaya F ke atas sejajar bidang miring untuk
mendorong peti itu, maka harus ada gaya ke bawah berlawanan dengan gaya F. Gaya
yang melawan gaya F berasal dari sebagian berat peti W, yang besarnya H. Bagian
lain dari berat peti yaitu gaya T, menekan papan tegak lurus ke bawah, sehingga
papan dapat melengkung.
Bidang miring, termasuk pesawat sederhana yang dibuat untuk
memperoleh gaya yang lebih besar atau melipatgandakan kemampuan kita. Peti yang
beratnya 2000 N yang tidak dapat diangkat oleh tenaga satu orang bila diangkat
vertikal ke atas, tetapi dapat di dorong oleh satu orang dengan bantuan bidang
miring.
Sepanjang bidang miring orang yang mendorong peti itu sampaik ke
ujung A dari ujung B, melakukan usaha sebesar usaha = F x l. Kalau peti
diangkat vertikal ke atas dari C ke ujung A, maka usaha yang dilakukan sebesar
usaha W x h.
Persamaan ini, dapat juga diperoleh dari kesebangunan
segitiga. Segitiga siku-siku yang mengandung panjang sisi berat w x H, sebangun
dengan segitiga siku-siku ABC. Maka perbandingan sisi-sisi :
.
=
Besarnya gaya H = gaya dari orang yang mendorong peti itu,
maka F x l= w x h.
Keuntungan mekanik adalah suatu bilangan yang menyatakan
pelipatgandaan hasil dari suatu pesawat sederhana terhadap gaya atau jarak
perpindahan. Untuk bidang miring keuntungan mekanik adalah = l/h.
Efisiensi
bidang miring adalah :
Efisiensi
=.
Bila papan licin, usaha input yang dilakukan Fxl sama dengan Hxl
dan sama dengan usaha out-put yang dilakukan bidang miring w x h. Papan bidang
miring tidak selamanya licin sempurna. Pada kenyataannya bila peti bergerak
sepanjang papan bidang miring, peti mengalami gaya gesekan dari papan, yang
arahnya berlawanan dengan arah gerak peti. Gaya gesekan bekerja pada bidang
singgung permukaan papan dengan alas peti. Sebab itu gaya yang diberikan untuk
mendorong peti ke atas sebesar F harus melawan gaya H dan gaya gesekan G. Maka
gaya yang diberikan F= H + G.
Makin besar sudut kemiringan atau makin tegak papan bidang
miring, makin besar gaya H yang harus di lawan, dan makin sulit pula mendorong
peti ke atas. Sebaliknya makin kecil sudut kemiringan atau makin pendek tinggi
h dari ujung atas papan bidang miring, makin kecil gaya H yang harus dilawan
dan makin mudah pula mendorong peti ke atas.
3.1.4
Baji
Baji sebenarnya mempunyai prinsip yang sama dengan bidang
miring. Perbedaannya adalah kalau pada bidang miring, bendanya yang bergerak
sepanjang bidang miring dan bidang miringnya tetap, sedangkan pada baji bagian
bidang miringnya yang bergerak menembus benda. Lagipula, baji mempunyai bidang
miring rangkap.
Baji terbuat dari besi gunanya untuk membelah batang kayu,
batu karang, memotong-motong benda keras seperti lantai dan sebagainya. Makin
tipis bentuk sebuah baji, makin mudah baji itu menembus kayu atau benda-denda
keras, sama halnya dengan peti melalui bidang yang sudut kemiringannya kecil.
Alat-alat yang menggunakan prinsip baji adalah kampak, paku,
pahat, jarum, pemeras jeruk, bajak, peniti dan pisau.
3.1.5
Sekrup
Sekrup sebenarnya adalah bidang miring yang dililitkan pada
sebuah tabung sehingga lilitannya berbentuk spiral. Jarak dua puncak atau jarak
antara dua ulir-ulir sekrup disebut interval sekrup.
Keuntungan
mekanik sekrup adalah : 2vir/d
Keuntungan mekanik sekrup dapat diperbesar dengan cara
memperkecil interval sekrup d dan memperbesar lengan sekrup gaya r. Tetapi,
memperkecil interval sekrup mengakibatkan sekrup sukar diputar atau sekrup
berat diputar.
Alat-alat yang menggunakan prinsip sekrup antara lain dongkrak
sekrup, mur, baut, ccatok dan lain-lain. Sekrup akan mudah diputar, bila sekrup
di gosok dengan minyak untuk mengurangi gaya gesekan.
3.1.6
Roda Bergandar
Roda bergandar adalah susunan dua buah roda yang jari-jarinya
berbeda. Roda bergandar terdiri atas sebuah roda atau alat pemutar yang
dihubungkan dengan sebuah gandar yang dapat berputar bersama-sama. Oleh karena
keliling roda lebih besar daripada keliling gandar, diperoleh keuntungan
mekanik berwujud gaya. keuntungan mekanik roda bergandar KM = jari-jari roda/
jari-jari roda bergandar.
3.1.7
Kekekalan Energi dan Keuntungan Mekanik
Anda perhatikan
pembuka botol, jika Anda menggunakan
pembuka botol, anda mengangkat pegangan, melakukan usaha pada pembuka botol
itu. Pembuka itu mengangkat tutup botol, melakukan usaha padanya. Usaha yang
dilakukan disebut usaha masukan, W1. Usaha yang dikeluarkan pesawat
disebut usaha keluaran W0.
Gaya yang dikerahkan pada pesawat disebut gaya kuasa, Fk. gaya
yang dikerahkan pesawat terhadap beban disebut gaya beban Fb.
Perbandingan gaya beban terhadap gaya kuasa,
disebut keuntungan mekanik, KM, pesawat itu atau
Kita dapat menghitung keuntungan mekanik pesawat dengan
menggunakan definisi usaha. Usaha masukan, W1, adalah hasil kali
gaya kuasa, Fk, dengan perbindahan tangan anda,dk..
=Fk dk
Usaha keluaran, W0, adalah hasil kali gaya beban, Fb,
dengan perbindahan beban.
W0 = Fb
db
Untuk pesawat yang ideal, tidak ada gaya disipasi ( misalnya
tidak ada energy yang diubah menjadi energy panas karena gesekan), sehingga
W1=W0
Fk.dk=
Fb.db
Persamaan
ini dapat ditulis ulang
=
Jadi
untuk pesawat yang ideal kita dapat menentukan keuntungan mekanik ideal,KMI,
yaitu :
Pada
pesawat yang sebenarnya, tidak semua usaha masukan menjadi usaha keluaran
(sebagian menjadi energy panas ).
Efisiensi sebuah pesawat didefinisikan sebagai perbandingan usaha keluaran
terhadap usaha masukan, atau
x100%
Untuk
pesawat ideal, W0=Wt, sehingga W0/W1
= 1, dan efesiensinya 100%. Kita dapat pula menyatakan efisiensi ini dalam
bentuk keuntungan mekanik.
KMI
sebuah pesawat ditentukan oleh rancangan pesawat itu. Pesawat yang efisien
memiliki KM, yang hampir sama dengan KMI.
3.1.8
Pesawat Sederhana dan Pesawat Gabungan
Semua pesawat, bagaimanapun kompleksnya, merupakan gabungan dari
6 jenis pesawata sederhana. Pesawat tersebut adalah pengungkit,katrol,roda dan
poros, bidang miring, baji dan sekrup. Pedal sistem roda dan poros.KMI semua
pesawat ini adalah perbandingan jarak gerakan titik kuasa dengan titik beban.
Sebagai contoh, KMI pengungkit dan roda dan poros adalah perbandingan jarak
gaya kuasa terhadap titik tumpu dengan
jarak beban terhadap titik tumpu. Bentuk umum roda dan poros adalah pasangan
gir.KMI pasangan gir ini adalah perbandingan dua jejari gir tersebut.
Pesawat gabungan mengandung dua atau lebih pesawat sederhan yang
berhubungan, sehingga gaya beban pada pesawat sederhana menjadi gaya kuasa pada
pesawat kedua. Sebagai contoh pada sebuah sepeda, pedal dan porosnya (gir
depan) berlaku sebagai roda dan poros.
Gaya kuasa adalah gaya kaki kita terhadap pedal Fpada pedal,
gaya bebanya adalah gaya gir depan yang bekerja pada rantai, Fpada rantai.
Rantai mengerahkan gaya kuasa pada gir belakang,Foleh rantai.gir
belakang dan roda belakang berlaku sebagi roda
dan poros. Gaya bebanyaadalah gaya yang dikerhakan roda terhadap jalan,
Fpada jalan. Berdasarkan hokum
Newton, jalan mengerahkan
gaya ke depan terhadap roda, sehingga sepeda bergerak maju.
KM pesawat gabungan ini adaah perkalian tiap-tiap KM pesawat
sederhana yang menyusunya. Sebagai contoh, untuk sebuah sepeda :
KMI pada roda dan poros adalah perbandingan jejarinya. Untuk
pedal :
Untuk gir belakang :
KMI untuk sepeda :
Karena kedua gir tersebut menggun dengan akan rantai yang sama,
maka gigi gir itu juga sama. Oleh karena itu kita dapat mengganti jejari gir
dengan jumlah gigi gir atau :
Untuk sepeda ber gir banyak(yang bisa diatur), pengendara dapat
mengubah KMI pesawat tersebut dengan memilih ukuran gir depan maupun belakang.
Jika jalan mendaki, pengendara menambah KMI; sesuai gir depan yang bergigi
sedikit. Sebaliknya, pengendara yang ingin melaju cepat di jalan datar dapat
mengurangi KMI sepedanya, dengan memilih gir depan yang bergigi banyak atau gir
belakang yang bergigi sedikit.
3.2 SIMPULAN
Pesawat sederhana adalah alat bantu yang tidak menggunakan mesin
atau bahan bakar yang dapat memudahkan pekerjaan manusia.
A. Macam-macam pesawat
sederhana:
1. Pengungkit (Tuas)
·
Bagian-bagian pengungkit :
·
Titik Beban (TB), yaitu titik pada tuas tempat berat beban jatuh
padanya.
·
Titik Kuasa (TK), yaitu titik pada tuas tempat bekerjanya gaya
pada tuas.
·
Tiik Tumpu (TT), yaitu titk pada tuas tempat batang ditumpu.
·
Lengan Kuasa (LK), yaitu jarak antara titik kuasa ke titik
tumpu.
·
Lengan Beban (LB), yaitu jarak antara titik beban dan titik
tumpu.
Jenis-jenis pengungkit
·
Pengungkit jenis pertama : titik tumpunya terletak di antara
beban dan kuasa. Contoh : gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan palu.
·
Pengungkit jenis kedua : titik bebannya terletak antara titik
tumpu dan titik kuasa. Contoh : alat pemecah kemiri, gerobak dorong.
·
Pengungkit jenis ketiga, yaitu pengungkit yang titik uasanya
terletak antara titik tumpu dan titik beban. Contoh : skop dan lengan manusia
9siku sebagai titik tumpu)
2.
Katrol adalah pesawat sederhana yang terdiri atas roda kecil
yang beralur dan dapat berputar pada porosnya.
Jenis-jenis katrol :
a. Katrol tetap : katrol
yang posisinya tidak berubah dan berada pada tempat yang kukuh. Contoh : katrol
pada sumur timba
b. Katrol bebas : katrol
tang posisinya selalu berubah dan dapat dipindah-pindahkan. Kuasa yang
diperlukan pada katrol bebas untuk mengangkat beban lebih kecil daripada kuasa
yang dilakukan pada katrol tetap.
c. Katrol majemuk :
gabungan beberapa katrol atau katrol yang terdiri atas perpaduan katrol bebas
dan katrol tetap.
3.
Roda berporos adalah pesawat sederhana yang memakai roda dan
mempunyai sandaran. Contoh : setir mobil, setir kapal, roda sepedah, roda
gerobak.
4.
Bidang miring adalah suatu bidang yang permukaannya miring atau
salah satu ujungnya lebih tinggi. Contoh : jalan liku di pegunungan, kapak,
tangga, obeng.
3.3 SARAN
Menurut kelompok kami
setelah mengetahui bahwa pesawat sederhana sangat memudahkan pekerjaan manusia
maka kita harus memanaatkannya dengan baik dan lebih di inovasikan lagi seiring
majunya cara berfikir generasi muda.
No comments:
Post a Comment