Kasus
Skandal Xerox
Xerox
Corporation, perusahaan berskala besar yang pernah menjadi raja fotokopi dunia
telah membuat kesalahan fatal dengan fraud revenue yang mencapai US$ 2 miliar,
dan hampir bersamaan dengan waktu terjadinya skandal akuntansi keuangan
terbesar di dunia yang melibatkan perusahaan – perusahaan besar di Amerika
seperti Enron dan WorldCom. Xerox Corporation melakukan berbagai kesalahan
pencatatan accounting dalam keuangan mereka, dan untuk pertama kalinya ketika
masalah ini muncul ke permukaan, Xerox Corp telah didenda karena telah secara
disengaja melakukan pencatatan keuangan bisnis perusahaan dan pembuatan laporan
keuangan perusahaan secara tidak benar, tidak sesuai dengan standarGenerally
Accepted Accounting Principles (GAAP),
dan kemudian setelah kejadian tersebut, ditemukan juga selisih keuntungan
“siluman” yang mencapai US$ 2 miliar selama beroperasi tahun 1997 hingga 2001
oleh Securities And Exchange Commision. Fraud Xerox Corp sebuah skandal yang
multidimensional, karena fraud
accounting besar – besaran
dan tidak dapat langsung terungkap seluruhnya, melainkan secara bertahap satu
demi satu.
Tidak lama setelah
ditemukannya pelanggaran pertama terhadap GAAP, terungkap pelanggaran lain
terhadap GAAP yang menaikkan pengakuan pendapatan perusahaan secara berlipat
melebihi US$ 3 miliar daripada nilai yang sebenarnya, dan pada akhirnya
menaikkan pendapatan sebelum kena pajak senilai lebih dari US$ 1,5 miliar. Hal
ini dikarenakan perusahaan Xerox Corp bertujuan memenuhi standar pasar saham
Wall Street sehingga menyamarkan kinerja operasi perusahaan yang sebenarnya
dari para investor. Xerox Corp berjanji untuk melakukan penyusunan ulang
laporan keuangan perusahaan, merestrukturisasi bagian kontrol keuangan perusahaan,
serta mengurus permasalahan dan administrasi hukum yang berhubungan dengan hal
ini, dan juga membayar denda penalti sebesar US$ 10 juta. Walaupun begitu,
Xerox Corp tidak pernah mengakui ataupun menyangkal bahwa mereka telah
melakukan kesalahan dan fraud dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dan
informasi keuangan perusahaan untuk para investor ataupun pihak lainnya.
Setelah beberapa lama, Xerox
Corp akhirnya mengakui telah mencatat profit dan penjualan melebihi nilai
sebenarnya, sehingga semakin memperburuk keadaan terhadap perusahaan –
perusahaan di Amerika dan prosedur audit yang bersangkutan, karena setelah
terjadinya skandal bangkrutnya Enron, yang merupakan skandal terbesar dalam fraud auditing yang terjadi sepanjang sejarah, tidak
lama kemudian terungkap banyak perusahaan – perusahaan besar lainnya yang
melakukan pelanggaran terhadap standar prosedur keuangan dan GAAP secara
berturut – turut. Xerox Corp kemudian merevisi profitnya selama periode tahun
1997 hingga 2001. Dalam laporan sebanyak hampir 1000 halaman kepada Security
And Exchange Commision, Xerox. Corp mencatat kelebihan penjualan peralatan
senilai US$ 6,4 miliar.
Namun, setelah terungkapnya
skandal tersebut, laporan dari Wall Street atas kebocoran pencatatan keuangan
Xerox Corp menyebutkan bahwa saham perusahaan di pasaran tidak anjlok secara
drastis. Pada hari yang sama, setelah sempat terguncang mencapai 25% harga
saham, saham Xerox Corp ditutup pada $ 6,97 dari pembukaan sebesar $ 8.00, atau
turun $ 1,03. Xerox Corp kemudian membentuk tim manajemen baru untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada, termasuk penyusunan ulang keuangan
perusahaan serta laporannya.
Pemeriksaan
Terhadap Error Dan Fraud
Auditor resmi Xerox Corp,
KPMG, menyatakan bahwa laporan audit atas Xerox Corp hingga tahun 2001 telah
sesuai dengan standar yang berlaku dalam GAAP. Tetapi pada kenyataannya fraud
yang terjadi melibatkan kesalahan yang disengaja atas pengalokasian pendapatan
leasing, sesuatu yang sebelumnya belum terungkap dalam kasus fraud dengan
Securities And Exchange Commision (SEC). Untuk perusahaan office equipment seperti Xerox Corp, perbedaan angka
untuk lease equipment akan bernilai sangat besar karena
memang berorientasi pada jenis peralatan seperti itu. Penyusunan ulang
terhadapnya dapat berarti nilai penjualan yang dibukukan dalam satu tahun dapat
berubah menjadi dibukukan pada tahun – tahun sesudahnya.
Tindakan
Xerox Terhadap Fraud Dan Error
Dengan kejadian – kejadian
ini, saham Xerox Corp jatuh sebanyak 28% hingga senilai $ 5,75 setelah
sebelumnya hanya sedikit menurun, karena dengan ini kepercayaan publik dan
investor terhadap Xerox Corp semakin berkurang. Xerox juga menukar long –term bond yang jatuh tempo pada tahun 2009
dengan hanya sekitar 70% darivalue bond tersebut. Hal ini jelas sangat mempengaruhi
pasar dan Tom Hougaard sebagai market
strategist difinancial
bookmarkers City Index,
meramalkan bahwa para investor Xerox Corp akan bereaksi keras atas kejadian
tersebut, yang mungkin akan berpengaruh secara signifikan terhadap pasar saham.
Efek terhadap investor akan dirasakan cukup besar, dan mereka akan bertanya –
tanya mengenai kinerja perusahaan yang sebenarnya dan reliabilitas Xerox Corp.
Pada akhirnya Xerox Corp
berhenti bekerjasama dengan auditor KPMG dan memecatnya untuk digantikan oleh akuntan
Pricewaterhouse Coopers LLP. KPMG tidak berkomentar lebih jauh terhadap hal
ini.
Berita mengenai fraud accounting Xerox Corp telah menjadi salah satu
skandal audit terbesar di dunia. Xerox Corp yang beberapa tahun belakangan ini
mulai bersusah payah karena tidak adanya permintaan pasar dan juga kerasnya
persaingan di Benua Asia, dahulu merupakan perusahaan besar setelah sekitar
akhir 1960-an menguasai pasarnya ketika memperkenalkan 914, mesin fotokopi
xerografis pertama di dunia. Ketika itu Xerox Corp dapat disejajarkan dengan
Microsoft dan produksi 914 menjadi produk industri dengan hasil penjualan
terbesar di dunia sepanjang masa. Namun setelah itu Xerox Corp gagal
melanjutkan penemuan barunya setelah penelitian Xerox Labs di Silicon Valley
menemui kegagalan. Xerox Labs berhasil menciptakan mouse komputer, tetapi sama
sekali tidak berguna karena kerangka kerja atas Personal Computer (PC) malah
dieksploitasi oleh Microsoft, dan ciptaan lainnya yaitu laser printer, tidak
dapat bersaing di pasaran.
Pada bulan May 1999, harga
saham Xerox Corp di pasar saham benar – benar jatuh, dari nilai yang
cukup besar pada point $ 64 hingga hanya menjadi $ 3,81 saja pada bulan
Desember 2000. Namun belakangan Xerox Corp berhasil merestrukturisasi kembali
perusahaan mereka dan telah melunasi hutang sebesar US$ 7 miliar, yang langsung
mengangkat kembali nilai saham perusahaan sebesar 14,3% menjadi $8,97.
ISA 540 Kaitannya dengan Kasus:
Xerox
mengalami kesulitan dalam memelihara credit rating perusahaan, evaluasi
mengenai kemampuan debitur membayar hutang nya. Sebagian besar dari pelanggan
Xerox dibiayai oleh Xerox sendiri. Hal ini dilakukan karena mampu memberikan
akses leebih mudah ke pasar pinjaman dalam rangka membiayai pelanggan.
Pada bulan
Juni tahun 2000, SEC memulai investigasi ketika Xerox memberikan sinyal adanya
potensi pelanggaran akuntansi pada perusahaan Xerox di Meksiko. Setelah
menyelesaikan investigasi, SEC menyatakan bahwa Xerox menggunakan beberapa
manipulasi akuntansi untuk memompa pendapatan dari tahun 1997 – 1999. Beberapa
diantara nya adalah :
1. Percepatan Pengakuan Pendapatan sewa dari Sewa
Bangunan
2. Peningkatan Nilai-Nilai Residual Peralatan Sewa
3. Percepatan Pendapatan dari Transaksi Portofolio
Asset Strategy
4. Manipulasi Cadangan
5. Manipulasi Pendapatan Lain
6. Kegagalan untuk Mengungkapkan Transaksi Piutang
Perusahaan
ISA 550 Kaitan dengan kasus
Menurut ISA 550 yang berkaitan dengan
kewajiban auditor dalam tahap penilaian risiko Auditor harus merencanakan dan
melakukan tugas audit tersebut supaya bisa memberikan alasan yang kuat bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material entah dari error ataupun
penipuan. Error merupakan kesalahan yang terjadi tanpa disengaja, tetapi fraud
atau penipuan merupakan kesalahan yang disengaja . Auditor harus memberikan
alasan yang meyakinkan dan memadai dengan mendeteksi penipuan yang berujung
pada salah saji material yang bisa dilakukan dengan cara mengevaluasi
kemungkinan penipuan dan memperluas pengujian audit ketika ada kemungkinan
lebih tinggi dari penipuan. Salah saji dalam penipuan terdiri dari 2 kategori
yaitu kecurangan laporan keuangan dan penyalahgunaan asset.Salah saji laporan
keuangan dimaksudkan untuk menipu pengguna disebut kecurangan laporan keuangan
sedangkan pencurian asset entitas dilaporkan dalam keuangan disebut
penyalahgunaan asset.
Dalam menilai
penipuan auditor harus mempertimbangkan :
1. Manajemen
Insentif (Adakah keadaan dalam industri atau karakteristik operasi yang
memeberikan tekanan kepada pihak manajemen untuk mengabaikan penipuan?)
2. Keuntungan
Manajemen (Adakah pihak penting yang membutuhkan perkiraan subyektif karena
pengendalian yang lemah?)
3. Sikap
Manajemen(apakah perilaku manajemen yang terlihat dipertanyakan di masa lalu?)
1. Perubahan
lingkungan bisnis untuk pemrosesan dokumen produk (transisi ke warna
dokumen, teknologi digital, jaringan
yang terhubung, dan dokumen elektronik)
2. Meningkatkan
persaingan dari competitor asing
3. Iklim
investasi tahun 1990 an perusahan public terus melaporkan pendapatan dan
meningkatkan pertumbuhan
4. Xerox
perlu mempertahankan tingkat pinjaman atau kredit yang tinggi untuk mendapatkan
dana yang akan digunakan oleh internal perusahaan
5. Linkage
kompensasi manajemen senior untuk meningkatkan pendapatan dan laba arus operasi
kas negative
6. Kompleksitas
dan subjektivitas akuntansi yang berkaitan dengan transaksi sewa guna usaha.
7. Praktik
manajemen akuntansi yang agresif untuk meningkatkan pendapatan dan laba
pandangan manajemen senior memanipulasi akuntansi sebagai peluang akuntansi
8. Manajemen
senior mengabaikan masalah akuntansi yang diajukan oleh manajer non-senior
Kaitan ISA 560
dengan Kasus
Auditor Xerox dalam hal ini gagal menemukan peristiwa
kemudian setelah tanggal neraca, sehingga tidak membuat penyesuaian lagi yang
mana dapat menyebabkan Xerox melakukan kecurangan saat sebelum tanggal neraca.
Nilai pendapatan yang digelembungkan
kemungkinan terjadi setelah tanggal neraca. Hal ini lalu berpengaruh terhadap
harga saham Xerox ketika semua kecurangan terungkap.
Kaitan
ISA 570 Dengan kasus
Xerox Corp akhirnya
mengakui telah mencatat profit dan penjualan melebihi nilai sebenarnya,
sehingga semakin memperburuk keadaan terhadap perusahaan – perusahaan di
Amerika dan prosedur audit yang bersangkutan, karena setelah terjadinya skandal
bangkrutnya Enron, yang merupakan skandal terbesar dalam fraud auditing yang terjadi sepanjang sejarah, tidak
lama kemudian terungkap banyak perusahaan – perusahaan besar lainnya yang melakukan
pelanggaran terhadap standar prosedur keuangan dan GAAP secara berturut –
turut. Xerox Corp kemudian merevisi profitnya selama periode tahun 1997 hingga
2001. Dalam laporan sebanyak hampir 1000 halaman kepada Security And Exchange
Commision, Xerox
Kaitan
ISA 580 Dengan Kasus
Auditor resmi Xerox Corp,
KPMG, menyatakan bahwa laporan audit atas Xerox Corp hingga tahun 2001 telah
sesuai dengan standar yang berlaku dalam GAAP. Tetapi pada kenyataannya fraud
yang terjadi melibatkan kesalahan yang disengaja atas pengalokasian pendapatan
leasing, sesuatu yang sebelumnya belum terungkap dalam kasus fraud dengan
Securities And Exchange Commision (SEC). Untuk perusahaan office equipment seperti Xerox Corp, perbedaan angka
untuk lease equipment akan bernilai sangat besar karena
memang berorientasi pada jenis peralatan seperti itu. Penyusunan ulang
terhadapnya dapat berarti nilai penjualan yang dibukukan dalam satu tahun dapat
berubah menjadi dibukukan pada tahun – tahun sesudahnya.
No comments:
Post a Comment