Nun jauh di dasar lautan, hiduplah raja Laut beserta enam putrinya
yang cantik-cantik. Istri raja laut telah lama meninggal. Kini, keenam
putri raja laut dirawat oleh nenek mereka.
Sebagaimana anak-anak laut lainnya, hanya bagian atas tubuh mereka
yang mirip tubuh manusia. Sedangkan, separuh bagian bawah tubuh mereka
seperti ikan.
Di antara keenam putri raja laut, putri yang paling bungsu adalah
yang paling cantik.Tidak seperti kakak-kakaknya, putri bungsu sangat
tertarik mendengarkan cerita tentang dunia manusia. la sangat ingin
memiliki kaki yang bisa berjalan di darat seperti manusia.
°Saat usia kalian lima belas tahun, kalian boleh pergi ke permukaan air dan melihat manusia,” kata nenek mereka.
Tahun demi tahun berlalu, tibalah saat putri sulung pergi ke
permukaan laut. Dia senang sekali. Putri sulung pun menceritakan
pengalamannya pada adik-adiknya. “Aku suka dengan kota yang besar.
Manusia menari dan bernyanyi dengan riang gembira di kota itu.”
Putri bungsu terkagum-kagum mendengair cerita kakaknya. la sudah tidak sabar menunggu gilirannya tiba.
Satu per satu putri raja laut mendapat bagiannya pergi ke permukaan
air. Semua cerita mereka membuat putri bungsu semakin terpikat pada
dunia manusia.
Akhirnya, tibalah kesempatan putri bungsu. la muncul di permukaan air
pada malam hari. la meiihat sebuah kapal laut yang indah. la mengintip
ke dalam kapal. la melihat banyak manusia menari, berdansa, dan tertawa.
Namun, dari sekian banyak manusia di kapal itu, pandangan mata putri
bungsu tertuju pada seorang pangeran muda yang tampan. Lama sekali putri
bungsu memandang pangeran itu. la merasakan getaran aneh dalam hatinya.
Sejak saat itu, ia tidak pernah bisa melupakan wajah pangeran muda itu.
Setelah melewati usia lima belas tahun, putri-putri raja laut bebas
pergi ke permukaan laut. Lima kakak putri bungsu sering pergi
bersama-sama. Namun, putri bungsu Iebih suka pergi sendiri.
la lebih suka pergi ke pantai yang terdapat sebuah kastil putih.
Kastil putih yang megah itu adalah kediaman pangeran pujaan hatinya.
Putri bungsu sering bersusah payah pergi ke daratan hanya untuk
mengintip sang pangeran.
Putri bungsu akhirnya tahu bahwa pangeran itu bernama Henry saat
mendengar orang-orang memanggiinya. Suatu ketika, Pangeran Henry beserta
beberapa pembantunya pergi melaut. Putri bungsu mengikuti perahu
Pangeran Henry dari jauh.
Tidak disangka, langit tiba-tiba berubah gelap. Badai pun datang. Hujan lebat, kilat, dan guntur mendera laut.
Perahu yang ditumpangi Pangeran Henry terombang-ambing diterpa
gelombang. Putri bungsu mengkhawatirkan keselamatan Pangeran Henry.
Benar saja, tidak lama berselang, perahu Pangeran Henry terbalik dan
segera digulung gelombang besa r.
Putri bungsu cepat-cepat berenang mencari Pangeran Henry. la menemukan sang pangeran sudah pingsan.
Putri bungsu berenang susah payah menembus gelombang laut agar dapat
membawa Pangeran Henry ke pantai tempat kastil Pangeran Henry berada.
Putri Bungsu menekan-nekan perut Pangeran Henry agar air laut yang
telanjur tertelan olehnya dapat keluar. Akhirnya, Pangeran Henry
terbatuk-batuk. Sejenak kemudian, ia siuman. Samar-samar, Pangeran Henry
dapat melihat sosok gadis yang menolongnya. Tapi, ia kembali pingsan.
Putri laut meninggalkan Pangeran Henry di pantai dan kembali ke laut.
la tahu Pangeran Henry akan diselamatkan oleh manusia lainnya.
Sejak menolong Pangeran Henry, tekad putri bungsu untuk menjadi manusia semakin kuat. Ia pergi menemui neneknya.
Kata neneknya, hanya nenek penyihir yang bisa mengubahnya jadi manusia. Putri bungsu pun segera menemui nenek penyihir.
“Baiklah, aku akan membuatkanmu minuman. Kau harus membawanya ke
daratan. Setelah kau meminumnya, kau akan menjadi manusia dan mempunyai
kaki. Tapi, kau akan merasakan sakit yang teramat sangat di kakimu. Kau
juga tetap akan jadi gadis yang cantik, tapi tidak bisa berbicara. Kau
harus membuat pangeran itu mencintaimu walau kau tidak bisa bicara.
Apakah engkau sanggup?” kata nenek penyihir.
“Ya, akan aku jalani,” kata putri bungsu.
Putri bungsu segera membawa minuman dalam botol yang diberikan nenek
penyihir. Sebelum pergi ke daratan, ia mendatangi rumahnya terlebih
dulu. la memandang ayahnya, neneknya, dan kakak-kakaknya dari jauh.
la tidak sanggup mengucapkan kata perpisahan pada mereka. Sambil
meneteskan air mata, putri bungsu pergi ke permukaan menuju pantai dekat
rumah Pangeran Henry.
Dengan tekad yang bulat, putri bungsu meminum air dari nenek
penyihir. Perlahan-lahan, ekor ikannya berubah menjadi kaki. Rasanya
sakit sekali. Tapi, akhirnya putri bungsu bertemu Pangeran Henry. Mereka
pun menikah dan hidup bahagia.
No comments:
Post a Comment