Thursday, 14 July 2016

batu belah batu bertangkup

Dahulu kala hiduplah seorang ibu yang bernama halimah dengan dua orang anaknya.kedua anaknya itu adalah perempuan yang molek rupanya.
       Anak yang sulung bernama tina, sedangkan yang bungsu bernama maya .kehidupan mereka sangat miskin . rumahnya beratapan daun sagu . Tempat tinggal mereka itu terletak di ujung sebuah tanjung. ibu dan dua anak itu hidup dari brkarang, mencari hasil laut berupa kerang-kerang,pungkan, dan anak-anak ikan. tidak sekali dua mereka mengalami kesulitan karena keadaan alam . musim hujan, dan musim panas yang tidak menentu . Akibatnya kehidupan mereka menjadi sangat sulit.
        Untuk menghidupi kedua anaknya ini , Halimah harus bekerja keras siang dan malam, namun hasilnya masih juga belum cukup. pada suatu hari, Halimah medapat rezeki telur ikan tembakul.sesampainya di rumah.
         Dayang tina langsung merebus nya, sementara ibunya pergi lagi keladang dengan meninggalkan pesan,''Tinggalkan sedikit untuk emak,yang lain makan lah, dan ingat jaga adikmu baik-baik maya,''kata emaknya sambil pergi lagi keladang mereka di kaki sebuah bukit akhirnya telur pun masak mereka langsung memakan nya sampai habis, Ketika emak nya pulang dalam keadaan letih dan lapar, barulah mereka teringat akan emaknya itu agar di tinggal kan telur tembakul agak sedikit saja. Namun apa daya si ibu sangat sedih hatinya keyika mandengar telur tembakul itu telah habis . 
        Tampa terasa air mata emak nya itu menitik juga, lalu eam berpesan kepada dayang tina, jagalah adikmu sebentar, emak akan pergi lagi sebentar untuk mencari makanan untuk mu lagi,''kata si emak sambil bercucuran air matanya, lalu emak nya pergi ke sebuah batu belah batu bertangkup di celah batu itulah si ibu menyelinap sambil berkata. 
        ''Batu belah batu ertangkup, telan lah aku laggaklah aku. aku kempunan iakn tembakul.''dengan kuasa sang pencipta bergrak lah batu itu  lalu menutup kembali.
        ''Emak, pulanglah emak?''
        ''Tina laoarkan nasi?''
        ''Maya haus kan susu?''
        ''Emak pulang lah emak?''
Setelah lama berjalan menyusuri pantai, Akhirnya sampailah mereka ketempat batu belah batu bertangkup berada. Tina menjerit melihat rambut emak nya terjurai di celah batu. Ibunya telah meninggal, erjepit di dalam batu belah batu bertangkup. 
        Menagis lah mereka tiada henti-hentinya menyesali diri. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna. Karena tidak sayang dan tidak patuh terhadap emak nya yang sudah bersusah payah memelihara dan membesarkan nya. konon akhirnya, kedua kakak beradik yang belum pandai mencari makanan sendiri itu akhirnya nati juga karena lapar tidak makan berhari-hari.

No comments:

Post a Comment