Dahulu kala hiduplah seorang ibu yang
bernama halimah dengan dua orang anaknya.kedua anaknya itu adalah
perempuan yang molek rupanya.
Anak yang sulung bernama tina, sedangkan yang bungsu bernama maya
.kehidupan mereka sangat miskin . rumahnya beratapan daun sagu . Tempat
tinggal mereka itu terletak di ujung sebuah tanjung. ibu dan dua anak
itu hidup dari brkarang, mencari hasil laut berupa kerang-kerang,pungkan,
dan anak-anak ikan. tidak sekali dua mereka mengalami kesulitan karena
keadaan alam . musim hujan, dan musim panas yang tidak menentu .
Akibatnya kehidupan mereka menjadi sangat sulit.
Untuk menghidupi kedua anaknya ini , Halimah harus bekerja keras siang
dan malam, namun hasilnya masih juga belum cukup. pada suatu hari,
Halimah medapat rezeki telur ikan tembakul.sesampainya di rumah.
Dayang tina langsung merebus nya, sementara ibunya pergi lagi keladang
dengan meninggalkan pesan,''Tinggalkan sedikit untuk emak,yang lain
makan lah, dan ingat jaga adikmu baik-baik maya,''kata emaknya sambil
pergi lagi keladang mereka di kaki sebuah bukit akhirnya telur pun masak
mereka langsung memakan nya sampai habis, Ketika emak nya pulang dalam
keadaan letih dan lapar, barulah mereka teringat akan emaknya itu agar
di tinggal kan telur tembakul agak sedikit saja. Namun apa daya si ibu
sangat sedih hatinya keyika mandengar telur tembakul itu telah habis .
Tampa terasa air mata emak nya itu menitik juga, lalu eam berpesan
kepada dayang tina, jagalah adikmu sebentar, emak akan pergi lagi
sebentar untuk mencari makanan untuk mu lagi,''kata si emak sambil
bercucuran air matanya, lalu emak nya pergi ke sebuah batu belah batu
bertangkup di celah batu itulah si ibu menyelinap sambil berkata.
''Batu belah batu ertangkup, telan lah aku laggaklah aku. aku kempunan
iakn tembakul.''dengan kuasa sang pencipta bergrak lah batu itu lalu
menutup kembali.
''Emak, pulanglah emak?''
''Tina laoarkan nasi?''
''Maya haus kan susu?''
''Emak pulang lah emak?''
Setelah
lama berjalan menyusuri pantai, Akhirnya sampailah mereka ketempat batu
belah batu bertangkup berada. Tina menjerit melihat rambut emak nya
terjurai di celah batu. Ibunya telah meninggal, erjepit di dalam batu
belah batu bertangkup.
Menagis lah mereka tiada henti-hentinya menyesali diri. Sesal dahulu
pendapatan, sesal kemudian tak berguna. Karena tidak sayang dan tidak
patuh terhadap emak nya yang sudah bersusah payah memelihara dan
membesarkan nya. konon akhirnya, kedua kakak beradik yang belum pandai
mencari makanan sendiri itu akhirnya nati juga karena lapar tidak makan
berhari-hari.
No comments:
Post a Comment