Disebuah desa ,hiduplah seorang anak perempuan bernama
Teratai.Gadis ini memiliki paras cantik,tetapi sangat pemalas.Ia berasal
dari keluarga yang miskin dan hanya hidup berdua dengan ibunya.Ayahnya
sudah meninggal.Ibunya selalu bekerja keras di sawah ayahnya.Walaupun
begitu,Teratai tidak mau membantu ibunya karena takut kulitnya menjadi
kasar.Ia hanya mau hidup bersenang – senang dan menghabiskan waktu untuk
berdandan.
Suatu hari, saat Teratai sedang bermalas – malasan, ibunya datang.Saat itu hari sudah sore, namun Teratai belum menyediakan minuman untuk ibunya.
“Nak, kenapa kau belum membuatkan minuman untuk ibu?”kata ibunya
“Ah malas, Bu!!”sahut Teratai kasar.
Mendengar itu, ibunya hanya megurut dada dengan sedih.
Keesokan harinya, ketika Teratai bangun tidur, ia melihat ibunya sedang sibuk.Ibunya meminta Teratai untuk menampi beras. Namun kembali Teratai berkata, “Ah, malas, Bu!! Lagipula,nanti kulitku rusak!!”
“Ayolah Nak, bantulah ibu yang sudah tua ini. Kulit mu tidak akan rusak hanya karena menampi beras.Ayolah, bantu ibu!!”
Dengan langkah gontai akhirnya Teratai mengambil tampian beras. Ia pergi ke teras, untuk menampi beras.Ketika pekerjaannya hampir selesai, ia mendengar suara rintihan yang berasal dari hutan di depan rumahnya. Karena penasaran, Teratai pergi ke arah suara itu berasal.
“Tolong…. tolong….keluarkan aku dari sini ….”kata suara itu dari bawah batang pohon tumbang.”Tolong….angkat pohon ini!Aku terjepit di bawahnya!”
Mendengar itu, Teratai bersama mengangkat pohon itu sekuat tenaga. Namun ia hanya berhasil mengangkat sedikit. Ternyata ada kurcaci tua di bawah pohon itu. Teratai sangat terkejut. Kalau aku menolong kurcaci ini, iya pasti bisa mengabulkan segala permintaan aku, pikir teratai.Karena itu Teratai berusaha membebaskan kurcaci itu. Ketika kurcaci itu sudah bebas,kurcaci itu berkata kepada Teratai.
Suatu hari, saat Teratai sedang bermalas – malasan, ibunya datang.Saat itu hari sudah sore, namun Teratai belum menyediakan minuman untuk ibunya.
“Nak, kenapa kau belum membuatkan minuman untuk ibu?”kata ibunya
“Ah malas, Bu!!”sahut Teratai kasar.
Mendengar itu, ibunya hanya megurut dada dengan sedih.
Keesokan harinya, ketika Teratai bangun tidur, ia melihat ibunya sedang sibuk.Ibunya meminta Teratai untuk menampi beras. Namun kembali Teratai berkata, “Ah, malas, Bu!! Lagipula,nanti kulitku rusak!!”
“Ayolah Nak, bantulah ibu yang sudah tua ini. Kulit mu tidak akan rusak hanya karena menampi beras.Ayolah, bantu ibu!!”
Dengan langkah gontai akhirnya Teratai mengambil tampian beras. Ia pergi ke teras, untuk menampi beras.Ketika pekerjaannya hampir selesai, ia mendengar suara rintihan yang berasal dari hutan di depan rumahnya. Karena penasaran, Teratai pergi ke arah suara itu berasal.
“Tolong…. tolong….keluarkan aku dari sini ….”kata suara itu dari bawah batang pohon tumbang.”Tolong….angkat pohon ini!Aku terjepit di bawahnya!”
Mendengar itu, Teratai bersama mengangkat pohon itu sekuat tenaga. Namun ia hanya berhasil mengangkat sedikit. Ternyata ada kurcaci tua di bawah pohon itu. Teratai sangat terkejut. Kalau aku menolong kurcaci ini, iya pasti bisa mengabulkan segala permintaan aku, pikir teratai.Karena itu Teratai berusaha membebaskan kurcaci itu. Ketika kurcaci itu sudah bebas,kurcaci itu berkata kepada Teratai.
"Karena kau sudah menolongku maka aku akan mengabulkan satu permintaanmu."
Teratai sangat gembira. Ia memikirkan apa yang akan dimintanya. Tetapi ia agak bingung. Lalu tanpa sadar ia berkata,
"Aku sebenarnya ingin menjadi yang tercantik tetapi aku juga ingin........"
Tetapi sang kurcaci memotong perkataan Teratai dan berkata,"Baiklah permintaanmu akan terpenuhi."
Teratai terkejut dan menyesal, karena tidak meminta agar dirinya
menjadi kaya. Sementara itu si kurcaci sudah melompat - lompat pergi.
Teratai pun meninggalkan tempat itu dan kmbali ke rumah dengan lesu.
Beberapa bulan kemudian,tersiarlah kabar bahwa desa itu mulai
terjangkit penyakit menular.Sudah banyak orang yang menjadi korban.
Kepala desa berusaha mencari tabib intuk menyembuhkan penyakit itu.
Akhirnya mereka menemukan seorang tabib ahli.
Tabib itu
segera memeriksa penduduk desa.Lalu katanya, penyakit itu hanya dapat
disembuhkan dengan setangkai bunga yang tumbuh di dalam kolam dihutan
desa itu. Dan bunga itu harus diambil oleh gadis tercantik di desa itu.
Kepala desa langsung teringat kepada Teratai.
No comments:
Post a Comment